Ad
Scroll untuk melanjutkan membaca
Ad

17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman Sesar Sianok dan Resiko Longsor


ERKAEL.com - PADANG --- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat 17 kali gempa bumi susulan mengguncang Kabupaten Agam, Sumatera Barat, setelah gempa utama terjadi pada Minggu (28/12/2025). Aktivitas gempa ini masih merupakan bagian dari rangkaian pascagempa yang terpantau dalam dua hari terakhir.

Data Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Pusat Gempabumi Regional VI, menunjukkan sebaran gempa susulan terkonsentrasi di wilayah Palembayan dan Ampek Nagari. Gempa-gempa tersebut memiliki magnitudo antara 1,8 hingga 4,6 dan terjadi di sekitar jalur Sesar Sianok, salah satu sesar aktif di Sumatera Barat.

Pada peta tersebut, gempa utama ditandai dengan simbol bintang, sementara gempa susulan digambarkan dengan titik-titik merah yang tersebar di sekitarnya. Pola sebaran gempa berada tidak jauh dari jalur Sesar Sianok, salah satu sesar aktif yang membentang di wilayah Sumatera Barat.

BMKG menjelaskan, rangkaian gempa ini berkaitan dengan aktivitas pergerakan sesar lokal. Fenomena gempa susulan dinilai masih wajar pascagempa utama, seiring proses penyesuaian energi di dalam kerak bumi.

Sebagian besar gempa susulan tercatat berkedalaman dangkal. Menurut Suaidi, kondisi tersebut menunjukkan proses pelepasan energi masih berlangsung pada sumber gempa yang sama. 

BMKG menilai situasi ini perlu mendapat perhatian, khususnya bagi warga yang bermukim di kawasan perbukitan Kabupaten Agam, mengingat guncangan berulang berpotensi melemahkan struktur tanah. Risiko dapat meningkat apabila disertai curah hujan, terutama di lereng-lereng yang rawan longsor.

“Sebagian besar gempa berada pada kedalaman dangkal. Ini menandakan pelepasan energi masih berlangsung pada sumber yang sama,” ujar Suaidi dalam keterangan resminya.

Meski demikian, BMKG mengimbau masyarakat di Kabupaten Agam dan wilayah sekitarnya untuk tetap tenang namun waspada. Warga diminta memeriksa kondisi bangunan tempat tinggal, terutama bagian yang rawan retak atau mengalami penurunan struktur akibat guncangan.

“Hingga pembaruan data Senin (29/12/2025) pukul 09.00 WIB, belum ada laporan kerusakan signifikan maupun korban jiwa akibat rangkaian gempa tersebut,” kata Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Padang Panjang, Suaidi, dalam keterangan resminya.

BMKG juga menekankan pentingnya langkah antisipasi dini guna meminimalkan dampak jika sewaktu-waktu terjadi gempa susulan dengan kekuatan lebih besar. Masyarakat diingatkan agar tidak terpancing isu atau informasi yang belum dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Pastikan hanya mengikuti informasi resmi dari BMKG melalui kanal @infoBMKG, situs bmkg.go.id, inatews.bmkg.go.id, Telegram InaTEWS_BMKG, serta aplikasi InfoBMKG,” ujar Suaidi.

Menurutnya, dengan mengakses sumber tepercaya, masyarakat dapat memahami perkembangan aktivitas gempa secara akurat dan mengambil langkah pengamanan yang tepat.

BMKG memastikan pemantauan aktivitas kegempaan di wilayah Agam dan sekitarnya terus dilakukan secara intensif. Jika terjadi peningkatan aktivitas atau perubahan signifikan, informasi terbaru akan segera disampaikan kepada publik melalui kanal resmi.



#gempa #BMKG #sumatrabarat
Baca Juga
Tag:
Berita Terbaru
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
  • 17 Gempa Susulan di Sumbar, BMKG Ingatkan Ancaman  Sesar Sianok dan Resiko Longsor
Posting Komentar
Ad
Ad
Tutup Iklan
Ad