ERKAEL.com - JAKARTA --- Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengatakan 22 desa hilang imbas bencana banjir dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Paling banyak desa hilang di Aceh.
Rinciannya, 13 desa hilang di Aceh, di Sumatera Utara ada 8 desa, dan Satu desa hilang di Sumatera Barat.
"Data kami menunjukkan bahwa ada desa yang hilang itu totalnya 22. Di Aceh ada 13 hilang, rusak, di Sumatera Utara ada 8. Di Sumatera Barat ada 1," ujar Tito dalam keterangan pers di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2025).
Ada juga 1.580 kantor desa yang terdampak bencana dan tidak bisa berjalan pemerintahannya di 3 provinsi yang terkena bencana alam di Sumatera.
Totalnya ada sekitar 1.455 desa yang pemerintahannya lumpuh di Aceh. Kemudian di Sumatera Utara ada 93 desa dan Sumatera Barat 32 desa.
"Paling banyak kantor desa yang rusak itu, yang terdampak itu adalah di Aceh Utara 800-an dan Aceh Tamiang," sebut Tito.
Dia melanjutkan adalah kewajiban dari Kemendagri untuk bisa membangkitkan, menghidupkan, dan menjalankan kembali pemerintahan-pemerintahan desa. Maka dari itu, pihaknya akan mengirimkan 1.054 personel Praja IPDN untuk membantu pemulihan pemerintahan desa.
"Nah untuk kami mengirimkan 1.054 personil Praja IPDN dan pengasuhnya, tugas mereka dua. Satu adalah membantu pemerintah desa-desa untuk administrasi desa. Yang kedua adalah membantu untuk menghidupkan kembali pemerintahan desa-desa yang ada itu," ujar Tito.
"Jadi ini sebulan mereka dan termasuk dalam kurikulum, masuk sebagai semacam Kuliah Kerja Nyata riil. Jadi ini mereka berhadapan langsung dengan permasalahan sambil membantu masyarakat," pungkas Tito.
Sementara itu, update terakhir (28/12/2025) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat dampak kemanusiaan yang besar akibat rangkaian banjir dan tanah longsor di tiga provinsi di Sumatera. Di Provinsi Aceh, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 511 orang, sementara 31 orang dilaporkan masih dalam pencarian. Selain itu, ratusan ribu warga terpaksa mengungsi, dengan total pengungsi mencapai 429.557 jiwa.
Sementara di Sumatera Utara, BNPB melaporkan 365 orang meninggal dunia dan 60 orang dinyatakan hilang, dengan jumlah pengungsi sebanyak 10.354 jiwa. Adapun di Sumatera Barat, korban meninggal tercatat sebanyak 262 orang, disertai 72 orang yang masih belum ditemukan, serta 9.935 warga harus meninggalkan tempat tinggalnya dan mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
#bencana #banjir #sumatra #BMKG
