Bangladesh Meledak! Ribuan Warga Turun ke Jalan Tuntut Keadilan setelah Sharif Osman Hadi Tewas — Pemerintah Janjikan Penyelidikan, Suara Warga Meninggi
Dhaka, Bangladesh — Erkael News — Gelombang protes dan kerusuhan besar meledak di Bangladesh setelah Sharif Osman Hadi, tokoh pemuda pro-demokrasi terkemuka, meninggal dunia pada 18 Desember 2025 di sebuah rumah sakit di Singapura akibat luka tembak yang dideritanya pekan sebelumnya (12 Desember 2025).
Hadi, 32 tahun, ditembak oleh pelaku bertopeng saat meninggalkan sebuah masjid di Dhaka. Ia kemudian dirawat di rumah sakit setempat dan diterbangkan ke Singapura untuk perawatan lanjutan, namun meninggal pada Kamis sore, 18 Desember 2025.
Kabar ini memicu reaksi cepat dari masyarakat. Kamis malam hingga Jumat dini hari, ribuan pendukung Hadi turun ke jalan di ibu kota Dhaka dan kota-kota lain, menutup jalan utama, membakar kantor media, serta menyerukan keadilan atas kematiannya.
Pemerintah sementara Bangladesh, dipimpin Nobel Perdamaian Muhammad Yunus, merespons dengan menyerukan ketenangan dan menegaskan komitmen penyelidikan.
“Kepergiannya adalah kehilangan yang tak tergantikan bagi bangsa. Perjalanan negara menuju demokrasi tidak dapat dihentikan oleh ketakutan, teror, atau pertumpahan darah,”
ujar Yunus dalam pidato televisi nasional (19 Desember 2025).
Selain itu, pemerintah mengumumkan hari berkabung nasional dan doa khusus di masjid-masjid, serta memperluas penyelidikan untuk menangkap pelaku penembakan.
Reaksi masyarakat juga terekam langsung saat protes berlangsung. Seorang wartawan yang terjebak dalam gedung media yang dibakar, Zyma Islam dari Daily Star, berbagi pengalaman traumatisnya:
“Saya tak bisa bernapas lagi. Asap terlalu tebal. Aku di dalam sini… kalian membunuhku,”
tulisnya di media sosial saat mencoba dievakuasi dari gedung yang terbakar.
Seorang peserta demonstran di Dhaka mengatakan kepada wartawan: “Kami menuntut keadilan. Tidak akan ada kedamaian sampai pembunuh Sharif Hadi diadili,”
ujar warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.
Protes tidak hanya berpusat di Dhaka, kerusuhan dilaporkan juga terjadi di Chattogram, Rajshahi, dan beberapa wilayah lain. Demonstran tidak hanya memblokir jalan dan menuntut keadilan, tetapi juga menyerang simbol-simbol pemerintah dan media yang dianggap berafiliasi dengan pihak berseberangan.
Pihak berwenang telah menyebarkan pasukan keamanan di sejumlah kota untuk mencegah eskalasi lebih lanjut, sementara situasi politik tetap tegang karena Bangladesh bersiap menghadapi pemilihan umum nasional pada Februari 2026.
